Minggu, 15 Februari 2009

CHANGE FOR SUCCESS

Angin perubahan bertiup kearah sukses. Coba saja perhatikanorang-orang sukses di sekitar kita, pastilah kesuksesan mereka diraihdengan melakukan perubahan. Henry Ford, Mahatma Gandhi, Bill Gatesmerupakan contoh orang-orang sukses yang meraih prestasi gemilangdengan melakukan perubahan. Ford melakukan perubahan denganmenyederhanakan proses produksi mobil dan menurunkan biaya produksidengan signifikan. Mahatma Gandhi mengubah perjuangan yang penuhkekerasan menjadi perjuangan dengan tanpa kekerasan. Bill Gatesmerevolusi penggunaan komputer dari komputer main frame yang besar,berat, dan mahal, menjadi komputer personal yang lebih ramping, lebihmudah digunakan, dan lebih murah. Nah, bagaimana dengan anda? Inginmeneladani mereka yang telah sukses? Ingin tahu mengapa, apa yangdiperlukan dan bagaimana melakukan perubahan untuk sukses? Simak yangberikut.Mengapa Perlu Perubahan?Topik tentang Change Management telah menjadi topik yangpopuler di bahas dekade terakhir ini. Kebutuhan untuk berubahdimotori lagi oleh revolusi di bidang teknologi informasi. Di eradigital ini, seorang pebisnis ataupun sebuah perusahaan tidak lagicukup untuk memenangkan "satu pertandingan" dalam arena persaingan.Untuk sukses, yang diperlukan adalah kemenangan yang berkelanjutan.Jadi, kita tidak bisa lagi merasa puas karena telah meraih satuprestasi. Kita dituntut untuk terus menerus meraih prestasi. Untukitu, perlu dilakukan perubahan yang terus menerus.Dengan makin banyaknya orang yang masuk ke bursa kerja, makinketat persaingan kita untuk mendapat pekerjaan. Minggu lalu, sebuahJob Fair yang menawarkan sekitar 3000 pekerjaan dibanjiri olehsekitar 10.000 orang yang mencari kerja. Persaingan di dalam negerisaja sudah cukup sulit, apalagi jika ditambah dengan dipermudahnyapara pekerja asing untuk ikut masuk bursa tenaga kerja di dalamnegeri. Otomatis persaingan menjadi semakin sengit. Hanya orang-orangyang bisa menawarkan perubahan yang mungkin terpilih. Dan dari merekayang telah terpilih, hanya orang-orang yang memiliki kemampuanmelakukan perubahanlah yang akan tetap dipertahankan dalam duniakerja.Manusia secara alami juga mengalami perubahan fisik daribayi, menjadi anak-anak, remaja, dewasa, dan menjadi tua. Di tiaptahap perkembangan harus ada perubahan. (Bayangkan saja seorang yangberusia 40 tahun tetapi masuk memiliki tingkah laku dan pengetahuanseorang bayi). Jika tidak mengalami perubahan, pasti orang tersebutakan mengalami kesulitan, disorientasi, stress, bahkan mungkin akantidak bisa bertahan hidup.Jadi, perubahan bukan lagi merupakan sebuah kebutuhan ataupunpilihan, melainkan sudah menjadi keharusan. Tanpa perubahan tak adadaya juang untuk terus hidup.Mengapa orang takut perubahan?Walaupun perubahan merupakan suatu keharusan, kita sering merasa raguatau bahkan enggan untuk melakukannya karena tiga alasan berikut.Alasan yang sering kita ungkapkan adalah rasa takut. Rasa ini munculkarena karena kita tidak tahu pasti apa yang menanti di depan kita.Banyak dari kita yang beranggapan bahwa melakukan perubahan ituibarat melangkah memasuki kegelapan. Kita tidak tau apa yang ada didepan kita: lubang, batu, ataupun benda-benda tajam yang mungkin bisamelukai kita. Bandingkan dengan melangkah dalam ruang yang terang.Walaupun benda-benda yang sama berada di tempat ini, kita lebih yakinuntuk melangkah karena kita tahu kemana harus berjalan untukmenghindari bahaya.Resiko merupakan alasan berikut yang sering terdengar. Resiko memangmerupakan bagian yang tak terpisahkan dari perubahan. Untuk mengubahnasib dari seorang pengangguran menjadi seorang yang memilikipenghasilan, kita perlu melakukan perubahan, misalnya dengan memulaiusaha sendiri, ataupun melamar untuk bekerja di perusahaan oranglain. Jika kita memutuskan untuk membuka usaha sendiri, resiko yangkita hadapi adalah kerugian, bahkan kegagalan dalam berbisnis.Sedangkan untuk pilihan melamar pekerjaan, resikonya adalah penolakanperusahaan terhadap lamaran kita. Untuk melangkah ke jenjang kariryang lebih tinggi, kita sering dituntut untuk mempersembahkanprestasi bagi perusahaan. Prestasi ini tentunya perlu dimulai dariide perubahan yang kita sampaikan pada pimpinan. Resiko yang mungkinmuncul adalah penolakan pimpinan terhadap ide tersebut. Semua resiko—penolakan, kegagalan, dan kerugian—memang menyakitkan. Tidak heranjika banyak dari kita yang sudah merasa nyaman dengan kondisi kita,enggan melakukan perubahan.Perubahan seringkali diikuti dengan kesulitan. Kesulitan mencarimodal, memilih lokasi usaha, mengurus perizinan yang diperlukan,memproduksi barang, dan memasarkan produk akan mengikuti seorang yangmemutuskan untuk mencoba memulai usaha baru. Kesulitan mencari waktuuntuk belajar ditengah kesibukan bekerja, mengasah otak untukmemahami konsep-konsep baru dari buku teks yang dipelajari,mempersiapkan diri untuk ikut ujian akhir, menyelesaikan kasus-kasus,dan membuat lima makalah dalam seminggu merupakan kesulitan yangperlu dihadapi seorang pekerja yang ingin meraih nilai tambah denganmeneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi sambil bekerja.Apa yang diperlukan?Menurut John Taylor, salah seorang petinggi di perusahaanotomotif raksasa General Motors, perubahan tidaklah mudah untukdilakukan. Dalam melakukan perubahan akan banyak kesulitan,kegagalan, dan masalah yang dihadapi. Semua ini memang merupakanbagian dari perubahan. Untuk itu, menurut Taylor (seperti yangdikutip oleh Anna Muoio dalam artikelnya di fastcompany.com) dalammelakukan perubahan diperlukan keberanian, imaginasi, dan komitmen.Tanpa ketiga hal ini, perubahan akan kandas di tengah jalan sebelumberubah wujud menjadi sukses gemilang. Keberanian diperlukan untukmengambil keputusan sulit untuk mengatasi ketidakpastian, ketakutan,dan segala resiko yang bisa mencegah seseorang untuk mengambilkeputusan untuk melakukan perubahan. Imaginasi diperlukan untukmelihat kearah mana perubahan harus dilakukan. Komitmen diperlukanuntuk tetap fokus pada usaha untuk meraih sukses walaupun harusmenghadapi berbagai kesulitan, hambatan, ataupun masalah.Emily Lawson dan Colin Price dalam artikel mereka "ThePsychology of Change Management" yang muncul dalam edisi khusus dariThe McKinsey Quarterly 2003 mengatakan bahwa untuk melakukanperubahan diperlukan perubahan dalam cara berpikir (mindsettransformation). Kedua pengarang ini menganjurkan pada pimpinanperusahan yang akan membawa perubahan dalam organisasi yang merekapimpin untuk memprioritaskan perubahan mindset para karyawan mereka.Menurut Lawson dan Price, motor dari perubahan adalah orang-orangyang melakukan perubahan tersebut. Untuk membuat orang-orang ini maumelaksanakannya, diperlukan usaha untuk mengubah cara berpikirmereka, misalnya melalui training, coaching, dan contoh konkrit daritingkah laku para pemimpin di perusahaan tersebut.Dennis Hope dalam artikelnya "Darwin Did It" yang muncul dimajalah Inggris "The Reviews" edisi February 2001 mengutip pendapatGeorge Binney dan Colin williams yang menggaris bawahiperlunya "sense of urgency" danVisi yang jelas yang dapat digunakan sebagai tuntunan arah perubahanyang akan dilakukan. Sense of urgency bisa muncul dari krisis,kegagalan, masalah, ancaman bangkrut, ataupun kebingungan yangdialami seseorang ataupun sebuah perusahaan, sedangkan visi yangjelas bisa diformulasikan dan dikomunikasikan dengan jelas kepadaseluruh jajaran yang terlibat dalam pelaksanaan perubahan agar bisasaling mendayung kearah tujuan yang sama.Bagaimana melakukan perubahan?Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk melakukan perubahan. Namun,yang berikut ini adalah cara-cara yang telah sukses dilakukan olehpebisnis kondang, maupun cara yang diusulkan oleh konsultan bisnis.Jack Welch, dari General Electrics, menawarkan dua cara ampuh yangtelah membantunya mengubah GE menjadi perusahaan raksasa kelas dunia.Cara pertama adalah "Destroy Your Business" (DYB). Ketika Jack Welchmemimpin GE, ia tidak menerapkan Strategic Planning seperti yangbiasa dilakukan oleh para pimpinan perusahaan lain. Ia menerapkan DYBuntuk menimbulkan "sense of urgency" pada para jajarannya untukmelakukan perubahan. Melalui DYB, Jack Welch mengajak karyawan GEuntuk mengidentifikasi kelemahan GE dan faktor-faktor lain yang bisamenghancurkan usaha GE di masa depan. Setelah kelemahan dan masalahberhasil diidentifikasi, cara kedua yang diterapkan adalah "Grow YourBusiness" (GYB) untuk memacu jajaran GE untuk memikirkan strategiampuh mengatasi kelemahan dan tantangan yang dihadapi, dan memacupertumbuhan GE agar tidak hanya tetap eksis, tetapi juga menjadilebih baik dari kondisi yang sekarang relatif terhadap parapesaingnya baik yang besar ataupun yang kecil.Cara-cara berikut ini disampaikan oleh Nicholas Morgan dalamartikelnya yang muncul di fastcompany.com edisi November 1996. Carapertama adalah membuka pikiran kita terhadap berbagai ide yang ada disekeliling kita. Ide-ide ini bisa kita jadikan masukan yang berhargauntuk melakukan perubahan. Misalnya kita ingin memulai usaha baru,kita perlu mensurvey (misalnya: di buku-buku, majalah, internet,forum diskusi, interview, pengamatan) ide-ide mengenai usaha baruyang diminati, atau startegi-strategi yang telah dilakukan olehpengusaha-pengusaha yang telah sukses. Cara kedua adalah melakukannetworking seluas-luasnya untuk mendapat ide-ide perubahan yangsebanyak-banyaknya. Dari ide-ide ini bisa kita pilih yang terbaik,atau bisa kita kombinasikan menjadi ide baru.Ed Schein, pakar dibidang manajemen perubahan menekankan perlunyamengalokasikan waktu untuk pengetahuan dan ketrampilan yangdiperlukan untuk melakukan perubahan. Jika kita ingin meraihkesempatan untuk mendapat promosi ke jenjang karir yang lebih tinggi,kita perlu melengkapi diri kita tentang persyaratan, tugas dantanggung jawab orang yang berada pada posisi yang kita targetkan.Dengan demikian, ketika kesempatan promosi ada di depan mata, kitabisa menunjukkan bahwa kita sudah siap untuk itu. Sedangkan ditingkatperusahaan, pimpinan perusahaan perlu menyiapkan sumber dayamanusianya dengan ketrampilan dan informasi yang diperlukan untukmelakukan perubahan dari perusahaan yang hanya menjejakan kaki padabisnis dunia nyata, menjadi perusahaan yang melengkapi usaha dunianyata dengan meraih juga kesempatan berbisnis di dunia maya.Dori DiGenti, pimpinan perusahan konsultan Learning Masterymenyebutkan perlunya menyusun rencana implementasi dari perubahanyang akan dilakukan dengan memasukan etape-etape ataupun pos-possukses kecil yang mungkin diraih sebelum mencapai sukses besar. Untukitu, perlu tujuan sukses perlu di "breakdown" menjadi sukses-sukseskecil yang bisa memacu motivasi untuk melaju ke langkah selanjutnyamenuju arah perubahan yang telah dipetakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar