Senin, 09 Februari 2009

MENGOPTIMALKAN POTENSI DIRI

Aspek penting dalam mengoptimalkan potensi yang kita milikiadalah bagaimana kita dapat mengenali, mengendalikan danmendayagunakan kekuatan pikiran kita (mind power management).Seringkali kita tidak menyadari bahwa kesuksesan hidup kitasepenuhnya tergantung dari apa yang kita pikirkan dan bagaimana kitamendayagunakan kekuatan pikiran kita itu.Paling tidak ada dua paradigma penting untuk menuntun kita kearah pencapaian tujuan atau cita-cita hidup kita, apakah itu berupakebebasan finansial, hubungan yang indah dengan Tuhan dan sesama,kesehatan, kebahagiaan, maupun kesejahteraan. Paradigma pertama adalah Pikiran Anda Menentukan Kesuksesan Anda (Your ThinkingDetermines Your Success), dan kedua adalah Kebiasaan Anda MenentukanMasa Depan Anda (Your Habits Will Determine Your Future). Hal iniberarti bahwa kebiasaan-kebiasaan kita sehari-hari serta apa yangkita pikirkan dan bagaimana kita menggunakan kekuatan pikiran inilahyang sangat menentukan apa jadinya kita di masa mendatang.Dalam buku berjudul "Applications in Self Management"karangan Brian T. Yates, kedua paradigma itu dijabarkan dalam teknik-teknik manajemen diri, yaitu: teknik-teknik yang berhubungan denganperilaku (behavioral techniques) dan teknik teknik pendayagunaanpikiran (cognitive techniques). Dalam buku tersebut manajemen dirididefinisikan sebagai teknik-teknik psikologis untuk memecahkanmasalah-masalah personal (pribadi) dan interpersonal (hubungan antarpribadi), maupun untuk mencapai tujuan-tujuan karir dan kehidupan.Meskipun tentu saja ini adalah definisi yang menurut kami merupakansebagian dari manajemen diri.Sesungguhnya kemampuan kita untuk mendayagunakan kekuatanpikiran sangat ditentukan oleh serangkaian kebiasaan yang kitalakukan dengan pikiran kita. Menguasai dan mengendalikan pikirankita hanya dapat kita lakukan melalui serangkaian latihan terusmenerus dan disiplin diri yang kuat, sehingga akhirnya kita bisamemanfaatkan kekuatan dahsyat dari pikiran kita secara otomatis. Halini persis seperti proses ketika kita belajar mengemudikan mobil.Pelajaran pertama adalah bagaimana menyelaraskan pedal gasdan pedal kopling agar mobil dapat berjalan dengan mulus. Jika kitamelepas kopling terlalu cepat, mobil akan melompat. Jika kitamenekan gas dengan kencang sedangkan pijakan kopling kita tahan, makamobil tidak akan berjalan dan mesinnya menderu-deru. Kadang-kadangmobil berjalan tersendat-sendat seperti orang tua yang terbatuk-batuk.Tetapi setelah latihan terus menerus, akhirnya kita sekarangmengemudikan mobil sudah tidak memikirkan kopling dan gas lagi –sudah otomatis. Bahkan kita bisa menyetir mobil sambil mengobrol ditelepon genggam kita. Demikian halnya dengan cara kerja pikiran kitayang dapat kita analogikan sebagai mobil yang dapat membawa kitakemanapun tujuan hidup yang kita impikan.Bekerja dengan pikiran (mind power), tidak perlu harusmemahami fungsi dan cara kerja otak dan jaringan syaraf – maupunhukum-hukum fisika kuantum dan fisiologi syaraf (kedua disiplin ilmuini digunakan oleh para ahli untuk menjelaskan cara bekerjanya otakkita yang identik dengan cara kerja alam semesta). Seperti halnyadalam analogi mobil tadi – untuk belajar mengendarai(baca:mengendalikan) mobil (baca:pikiran), kita tidak perlu memahamicara kerja karburator dan bagaimana busi dapat menimbulkan api untukpembakaran yang menggerakkan mesin. Hanya sedikit dari kita yangmengerti mesin, namun hal ini tidak menghambat kita untuk dapatmengendarai mobil.Gelombang Energi Otak dan Pikiran Bawah SadarNamun demikian paling tidak ada hal-hal yang perlu kitaketahui tentang otak dan pikiran kita – agar kita dapatmengoptimalkan kekuatan pikiran kita. Otak kita merupakan pusatkendali kehidupan kita. Denyut atau getaran/gelombang energi yangdihasilkan otak menentukan kondisi kita. Gelombang energi otaktersebut dapat diukur dengan alat yang disebut Electro Encephalograph(EEG). Setiap denyut diukur dengan satuan Hertz (Hz) atau cps (cycleper second = putaran per detik). Alat ini biasa digunakan di rumahsakit –rumah sakit untuk memantau kondisi pasien yang berada dalamkeadaan kritis.Gelombang energi otak terdiri atas empat keadaan (brainwavestates), yaitu: beta, alpha, theta, dan delta. Keadaan beta (13-28Hz) adalah keadaan gelombang otak yang sedang aktif bertindak atausadar. Kondisi ini disebut sebagai pikiran sadar, yaitu saatseseorang dapat berkonsentrasi pada banyak hal. Biasanya pada kondisiini kita berpikir logis, rasional, analitis, dan penuh perhitungan.Kita berkomunikasi dan melakukan kegiatan fisik pada kondisigelombang otak beta.Keadaan alpha (7-13 Hz) adalah keadaan saat otak kita relaksdan tenang. Keadaan alpha ini sangat penting untuk membuka jalanmenuju kekuatan pikiran bawah sadar. Keadaan theta (3,5 – 7 Hz)adalah keadaan ketika pikiran menjadi kreatif dan inspiratif.Keadaan ini juga terjadi pada saat kita tertidur dan bermimpi yangditandai dengan gejala REM (Rapid Eye Movement). Keadaan delta (0,5 –3,4 Hz) adalah keadaan gelombang otak pada saat kita tertidur lelap(deep dreamless state). Pada keadaaan ini terjadi penyembuhan alamidan peremajaan sel-sel tubuh. Sedangkan gelombang otak di bawah 0,5Hz adalah keadaan koma, dan jika nilainya 0 cps, manusia dapatdinyatakan meninggal secara klinis.Kunci kekuatan pikiran kita adalah pada kondisi gelombangotak di bawah 13 putaran per detik, yang merupakan batas antarapikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pada kondisi gelombang otak13 Hertz ini terdapat sebuah filter pembatas yang disebut filter RAS(Reticular Activating System). Filter ini semacam pintu masuk kealam pikiran bawah sadar. Oleh karena itu penting bagi kita untukdapat membuka filter ini. Satu-satunya cara untuk membuka filter iniadalah melalui proses relaksasi dengan tujuan menurunkan frekuensigelombang otak kita.Teknik Mendayagunakan Pikiran KitaDengan memasuki pikiran bawah sadar memungkinkan kita untukmengendalikan kehidupan kita melalui teknik-teknik subconsciousreprogramming (memprogram kembali pikiran bawah sadar), acceleratedlearning ( mempercepat proses pembelajaran), pemecahan masalah danpengambilan keputusan secara kreatif, maupun membangkitkan intuisidan kreatifitas.Ada beberapa hal dasar yang perlu kita ketahui dalammenerapkan teknik-teknik yang disebutkan di atas, yaitu: relaksasi,afirmasi, visualisasi, dan jangkar emosi.1. RelaksasiUntuk masuk ke pikiran bawah sadar, kita harus membuka filterReticular Activating System dengan cara melakukan relaksasi danteknik Membangun Tempat Kedamaian. Tempat Kedamaian yang dimaksuddisini adalah suatu tempat imajiner dalam pikiran kita yang kitabangun untuk menenangkan pikiran kita. Setiap kita membayangkantempat itu kita merasa rileks dan seluruh beban pikiran kitaterlepas. Untuk memperdalam hal ini kami menyarankan anda membacabuku karya Sandy MacGregor berjudul Piece Of Mind yang sudahditerbitkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Gramedia.2. AfirmasiAfirmasi adalah cara yang paling mudah dan sederhana untukmempengaruhi pikiran bawah sadar kita. Afirmasi berupa pernyataanpendek dan sederhana (seperti: mantra atau berupa ayat-ayat KitabSuci) yang kita sampaikan terus menerus dan berkali-kali kepada dirikita. Pada saat melakukan afirmasi sesungguhnya kita sedangmempengaruhi keadaan pikiran bawah sadar kita.3. VisualisasiKita harus dapat menggambarkan dalam pikiran kita tentang apa yangkita inginkan atau kondisi apa yang kita harapakan. Kita harusmenggambarkan dengan jelas sehingga kita benar-benar dapat melihatdiri kita sendiri dalam pikiran kita. Membuat gambaran dalam pikirankita adalah seperti membuahi sebuah realitas, dan yang terpentingadalah keyakinan kita bahwa apa yang kita buahi tersebut akan menjadikenyataan pada waktunya nanti. Inilah rahasia kesuksesan mereka yangsecara disiplin dan yakin melakukan proses visualisasi dalamkehidupannya. Seringkali banyak diantara kita pernah melakukan halini secara tidak sadar. Visualisasi berbeda dengan melamun,visualisasi bersifat aktif dan proaktif membangun sebuah realitasyang kita impikan.4. Jangkar EmosiJika visualisasi menciptakan adegan atau gambaran seperti dalam film,maka menambahkan emosi (seeding) itu seperti halnya menambahkan soundtrack. Kita perlu menambahkan perasaan atau emosi yang menyertaiafirmasi dan visualisasi kita. Kita harus dapat merasakan emosi yangmuncul jika realitas yang kita impikan itu terwujud dalam visualisasikita.Dengan mengetahui cara-cara relaksasi, afirmasi, visualisasidan jangkar emosi, maka kita dapat melakukan pemrograman ulangterhadap pikiran bawah sadar kita, atau meningkatkan kemampuanbelajar/membaca kita, merumuskan tujuan hidup atau pencapaiankeinginan kita, maupun membangkitkan intuisi dan kreatifitas untukpengambilan keputusan maupun pemecahan masalah yang kita hadapisehari-hari.KOLOM `TEMAN' (TEladan MANdiri)KASIH ADALAH MOTIVATOR TERHEBATBerikut ini cerita yang beredar di Internet yang menurut kami sangatbaik untuk diketahui pembaca ManDiri.Saya seorang mantan guru sekolah musik dari Des Moines, Iowa. Sayamendapat nafkah dengan mengajar piano-selama lebih dari 30 tahun.Selama itu, saya menyadari tiap anak punya kemampuan musik yangberbeda. Tapi saya tidak pernah merasa telah menolong walaupun sayatelah mengajar beberapa murid berbakat.Walaupun begitu, saya ingin bercerita tentang murid yang sebenarnyamemiliki kesulitan belajar musik. Robby berumur 11 tahun, ketikaibunya membawanya mengikuti les untuk pertama kalinya. Sebenarnyasaya lebih senang kalau murid (khususnya laki-laki) mulai ketikalebih muda. Hal itu juga saya jelaskan kepada Robby. Tapi Robbyberkata, ibunya selalu ingin mendengar dia bermain piano. Akhirnyasaya setuju untuk menjadikan dia murid saya.Robby memulai les pianonya. Dari awal saya pikir dia tidak adaharapan. Robby mencoba, tapi dia tak terlihat mempunyai perasaan nadamaupun irama dasar yang perlu dipelajari. Kendati begitu, diamempelajari dengan tekun dan sungguh-sungguh tangga nada dan beberapapelajaran awal yang saya wajibkan untuk dipelajari semua murid.Selama beberapa bulan, dia mencoba terus dan saya mendengarnya denganngeri meski terus mencoba menyemangatinya. Setiap akhir pelajaranmingguannya, dia berkata, "Ibu saya akan mendengar saya bermain padasuatu hari."Tapi rasanya sia-sia saja. Dia memang tak berkemampuan sejak lahir.Saya hanya mengenal ibunya ketika mengantar atau menjemput Robby. Diahanya tersenyum dan melambaikan tangan dari jauh tapi tidak pernahturun.Pada suatu hari, Robby tidak datang lagi ke les piano. Tadinya, sayaberpikir untuk menghubunginya. Namun, mungkin dia mau les yang lainsaja karena menyadari ketidakmampuannya. Saya juga senang dia tidakdatang lagi sebab dia bisa menjadi iklan yang buruk untuk pengajaransaya.Beberapa minggu kemudian, saya mengirimkan brosur ke tiap murid,mengenai pertunjukan yang akan dilaksanakan. Yang mengagetkan saya,Robby (yang juga menerima brosur) menanyakan apakah dia bisa ikutpertunjukan itu. Saya katakan kepadanya, pertunjukan itu untuk muridyang ada sekarang dan karena dia telah keluar, tentu dia tak bisaikut. Dia katakan bahwa ibunya sakit sehingga tak bisa mengantarnyake les, tapi dia tetap terus berlatih."Bu Hondrof... saya mau main!" dia memaksa. Saya tidak tahu apa yangmembuat saya akhirnya membolehkan dia main pada pertunjukan itu.Mungkin karena kegigihannya atau mungkin ada sesuatu yang berkatadalam hati saya bahwa dia akan baik-baik saja.Malam pertunjukan tiba. Aula itu dipenuhi dengan orang tua, teman,dan relasi. Saya menempatkan Robby pada urutan terakhir sebelum sayake depan untuk berterima kasih dan memainkan bagian terakhir. Sayapikir kesalahan yang dia buat akan terjadi pada akhir acara dan sayabisa menutupinya dengan permainan dari saya.Pertunjukan itu berlangsung tanpa masalah. Murid-murid telah berlatihdan hasilnya bagus. Lalu Robby naik ke panggung. Bajunya kusut danrambutnya berantakan. "Kenapa dia tak berpakaian seperti muridlainnya?" pikir saya. "Kenapa ibunya tidak menyisir rambutnyasetidaknya untuk malam ini?"Robby menarik kursi piano dan duduk siap bermain. Saya terkejutketika dia menyatakan bahwa dia telah memilih Mozart's Concerto #21in C Major. Saya tidak siap untuk mendengarnya. Namun yang sayatakutkan ternyata tidak terjadi, bahkan sebaliknya yang terjadi.Jarinya ringan bergerak lincah dan menari dengan gesit pada tutsnada. Dia beralih dari pianossimo ke fortissimo...dari allegro kevirtuoso....sesuai dengan yang diinginkan Mozart. Pendeknya, sangatmengagumkan! Saya tak pernah mendengar lagu Mozart dimainkan orangseumur dia sebagus itu!Setelah enam setengah menit, dia mengakhirinya dengan crescendo besardan semua terpaku di sana dengan tepuk tangan yang meriah. Denganbercucuran air mata penuh sukacita, saya naik ke panggung dan memelukRobby. "Saya belum pernah mendengar kau bermain seperti itu, Robby!Bagaimana kau melakukannya?"Melalui pengeras suara Robby menjawab, "Bu Hondorf... ingatkah ketikasaya berkata bahwa ibu saya sakit? Ya, sebenarnya dia sakit kankerdan dia telah meninggal dunia pagi ini. Dan sebenarnya... dia tulisejak lahir. Jadi hari inilah dia pertama kali mendengar sayabermain. Saya ingin bermain secara khusus."Tidak ada satu pun mata yang kering malam itu. Ketika orang-orangdari departemen sosial membawa Robby dari panggung, saya menyadari,betapa hidup saya jauh lebih berarti karena mengambil Robby sebagaimurid saya.Tidak, saya tidak pernah menjadi penolong, tapi malam itu sayamenjadi orang yang ditolong Robby. Dialah gurunya dan sayalahmuridnya. Karena dialah yang mengajarkan saya arti ketekunan, kasih,percaya pada dirimu sendiri, dan bahkan mau memberi kesempatan padaseseorang yang tak anda ketahui mengapa.Peristiwa ini semakin berarti ketika, setelah pulang dari dinas diDesert Storm, Robby terbunuh oleh pengeboman yang brutal terhadapAlfred P. Murrah Federal Building di Oklahoma pada bulan April 1995,ketika dilaporkan... dia sedang main piano.Banyak sekali interaksi antara dua orang memberi kita suatu pilihan:Apakah kita meneruskan percikan Ilahi? Atau kita membiarkankesempatan itu, dan membiarkan dunia semakin dingin dalam prosesnya?- boby galih-(021)-68403040

Tidak ada komentar:

Posting Komentar